merasakan terbangun pada masa 300 langkah kaki mundur. di ruangan itu.

orang-orangnya. meja. kursi-kursi. makanan, minuman. kaunter warna warni. lampu. aku. teman-temanku. kamu.semua masi sama seperti saat kutinggalkan 300 langkah yang lalu. mereka tak bergerak. mematung dan sunyi dalam aktifitas mereka yang seolah membeku tiba-tiba.

ku dengar hembusan napas yang teratur. hembusan napasku.mataku berkeliling menyapu seluruh ruangan. kurasakan gerakannya kekiri, ke kanan.

tak yakin ku gerakkan kakiku. hey ia bisa bergerak! aku berjalan. mulai melangkah. sementara semua yang kusapu dengan pandangan mata masi diam mematung.

langkahku makin cepat. excited! hembusan napas mulai memburu. bersemangat! aku satu-satunya yang bisa bergerak diruangan ini.

impulsif ku gerakkan manekin-manekin nyata ini sesuai skenario otak kiriku.orang-orang ini, benda-benda ini akan kuatur sesauai directionku. pelan-pelan saja. aku masih banyak waktu. menikmati proses gigantik layout 4 dimensi. kapan lagi?!

kamu.

akan kutempatkan tepat di meja sebelahku. dekat teman-teman dan aku. yang 300 langkah yang lalu menghabiskan es krim vanillanya sambil mencuri pandang ke arahmu. walau hanya punggungmu yang merona menerima perhatian dariku.

kamu tersenyum. kearahku.tepat di meja sebelah!

aku tersenyum. membalas.

teman-temanku juga tersenyum. terdengar riuh. mereka tertawa. semua. seluruh ruangan. bergerak seperti sedia kala. suara-suara terdengar jelas di telinga.

seketika kurasakan perih. cairan merah tampak mengalir.

kutatap kukuku.ia terkoyak. oleh congkelan tanganku sendiri. ouch! baru kurasakan perih. perihh.

dem! yang ini nyata!

kuhisap kuku berdarah ini sambil ngantri taksi di pelataran ps sore tadi.