Waks! Kesiangan lagi dia hari ini! Layla menyalakan tv dan bergegas ke kamar mandi. Biar bisa denger berita sambil sikat gigi. Aku bisa curi-curi pandang sedikit dari celah jendela besar kamarnya.
Tak lama kulihat layla keluar rumah. Siap beraksi dan berkreasi. Langkahnya tampak ringan hari ini. Seringan lambaian boyfriend-shirt nya yang sedikit longgar diatas levi’s biru tua yang membungkus sepasang kaki panjangnya. Nice…
Sebelum tangannya membuka gerendel pintu pagar dia menengadah ke arahku. Tersenyum. “Hai, selamat pagi! Aku kesiangan lagi hari ini” begitu arti senyumnya(menurutku…) “Well, semoga semua berjalan seringan langkahmu hari ini layla. Aku iringi dari jauh sampai kumandang bedug magrib nanti”-balasku dalam hati.
Kulihat senyumnya masi mengembang ketika seorang pengendara motor menghalangi langkahnya ketika menyeberangi jalan. Sepasang mata gahar mencuat dari balik helm setengah-muka. Layla santai. Di lanjutkan langkahnya sampai ke seberang jalan, ringan.
Berlari-lari kecil ia menapaki tangga persegi. Sesekali dilambaikan tangannya kepada petugas sekuriti yang sedang bertugas di sekitar lobby. “selamat pagi..’ sapanya.
Dari balik kaca gedung bertingkat tinggi ini aku masi bisa mengikuti langkah kaki layla. Dia terlihat sibuk hari ini. Sebentar duduk, lalu berdiri, dan pergi. Sebentar kemudian ia kembali dengan setumpuk map setinggi pipi. Sesekali kulihat ia melirik jam tangannya. “sebentar lagi”, begitu mungkin lirihnya. Sementara itu posisiku mulai terus bergulir , menepi…
Aku makin condong menjauhi kaca gedung tinggi ini. Langkah-langkah layla makin samar terlihat dari sini. Masih sempat ku intip, layla tak sesibuk tadi. Ia duduk menghadap kaca besar gedung tinggi ini. Tempat aku mengawasinya dari tadi. Di hadapannya kulihat secangkir teh yang uapnya tampak seperti menari-nari mengiringi ku pergi.
“selamat berbuka layla, tak sabar untuk bertemu lagi, esok pagi"